Selasa, 24 April 2012

MANAJEMENT INDUSTRI STANDAR MATERIAL Material adalah sebuah masukan dalam produksi. Mereka seringkali adalah bahan mentah - yang belum diproses, tetapi kadang kala telah diproses sebelum digunakan untuk proses produksi lebih lanjut. Umumnya, dalam masyarakat teknologi maju, material adalah bahan konsumen yang belum selesai. Standard adalah suatu ukuran yang telah disepakati sebagai patokan kualitas.Jadi, Standard material adalah ukuran yang telah disepakati sebagai patokan kualitas dari suatu bahan atau material yang oleh lembaga pemerintahan yang terkait. Badan Standardisasi Nasional Indonesia (Badan Standardisasi Nasional - BSN),didirikan pada tahun 1997 di bawah Keputusan Presiden 13/1997 dan disempurnakandengan Keputusan Presiden No 166/2000. BSN adalah lembaga pemerintah, tapi bukan departemen atau kementerian, memiliki tanggung jawab untuk mengembangkan dan mempromosikan standardisasi nasional di Indonesia. Badan mengambil alihfungsi dan tugas dari Dewan Standardisasi Indonesia (Dewan Standardisasi Nasional - DSN) Organisasi ini mempunyai tugas utama sebagai berikut: Untuk memfasilitasi dan mendukung pengembangan Sistem Nasional Standardisasidalam kerangka yang ada dalam PP 102/2000 Menyediakan kebijakan dan pedoman untuk semua proses standardisasi nasionalmemastikan penerapan praktek-praktek terbaik internasional Untuk memudahkan pengembangan sistem penilaian kesesuaian Untuk mempromosikan dan memfasilitasi partisipasi pemangku kepentingan dalam pengembangan standar dan penilaian kesesuaian. Untuk memberikan informasi standardisasi dan jasa pelatihan, dan mempromosikanpenerapan SNI Untuk mewakili Indonesia dalam berbagai organisasi internasional dan forum pada standar dan penilaian kesesuaian. SNI atau Standar Nasional Indonesia merupakan standar paling baku yang kita gunakan untuk mendesain struktur, itu kalau bagi kita engineering. SNI sendiri cakupannya sangat luas tidak hanya masalah struktur atau teknik sipil tetapi dari segala aspek bidang. SNI adalah satu-satunya standar yang berlaku secara nasional di Indonesia. SNI dirumuskan oleh Panitia Teknis dan ditetapkan oleh BSN. hanya saja tidak dibagikan secara free, sampai sekarang yang saya ketahui sangat sulit sekali memperoleh SNI tersebut. Padahal kita sendiri sebagai Warga Negara Indonesia seharusnya diberikan akses untuk mempunyai SNI, toh kita gunakan untuk bangsa kita juga, SNI yang akan saya Share ada 3, yaitu : 1. SNI-1726-2002 - Standar Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Struktur Bangunan Gedung 2. SNI-1729-2002 - Tata Cara Perencanaan Struktur Baja Untuk Bangunan Gedung 3. SNI-2847-2002 - Tata Cara Perencanaan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung TUJUAN, MANFAAT DAN SASARAN Setelah mengikuti seminar ini, peserta akan mampu : • Memahami konsep manajemen material secara mendalam dan integrated serta peranannya dalam kehidupan perusahaan • Menyusun rencana kebutuhan & rencana kegiatan pengadaan material secara fisik maupun finansial • Melakukan analisis kuantitatif kebutuhan material untuk optimasi persediaan secara manual maupun dengan software • Menyajikan informasi material untuk dipakai sebagai referensi pengambilan keputusan • Mengelola pergudangan dan distribusi barang • Melakukan evaluasi terhadap sistem manajemen material sehingga bisa diketahui inti masalah yang dihadapi dan cara pemecahannya CONTOH PENERAPAN STANDARD MATERIAL DAN PERHITUNGANNYA Proses perencanaan ketahanan gempa sangat dipengaruhi oleh lokasi serta kondisi tanah. SNI 1726-2002, tabel 4 telah mengklasifikasikan 4 (empat) tipe tanah, yaitu tanah keras, tanah sedang, tanah lunak serta tanah khusus. RSNI 1726-2010, UBC 1997, ASCE 7-10 dan IBC 2009 mengklasifikasikan 6 (enam) tipe tanah, yaitu batuan keras, batuan, tanah sangat padat & batuan lunak, tanah sedang, tanah lunak serta tanah khusus. Berdasarkan pengalaman penulis pada kelas Perancangan Bangunan Gedung Tahan Gempa pada Jurusan Teknik Sipil UII, masih banyak teman-teman yang masih kurang mengerti akan proses penentuan klasifikasi tanah tersebut yang sangat penting dilakukan pada proses perancangan. Demikian lah maksud tulisan ini dibuat. Sebagaimana diketahui bahwa getaran yang disebabkan oleh gempa cenderung membesar pada tanah lunak dibandingkan pada tanah keras atau batuan. Proses penentuan klasifikasi tanah tersebut berdasarkan atas data tanah pada kedalaman hingga 30 m, karena menurut penelitian hanya lapisan-lapisan tanah sampai kedalaman 30 m saja yang menentukan pembesaran gelombang gempa (Wangsadinata, 2006). Data tanah tersebut adalah shear wave velocity (kecepatan rambat gelombang geser), standard penetration resistance (Uji Penetrasi Standard SPT) dan undrained shear strength (kuat geser undrained) . Dari 3 (tiga) parameter tersebut, minimal harus dipenuhi 2 (dua), dimana data yang terbaik adalah Vs (shear wave velocity) dan data yang digunakan harus dimulai dari permukaan tanah, bukan dari bawah basement (HATTI, 2006). Pada klasifikasi tanah tipe A sesuai UBC 1997, ASCE 7-10 dan IBC 2009, pada umumnya batuan dapat mereduksi ground response coefficient sampai dengan 20 %. Sedangkan untuk tanah lunak (soft soil) yang termasuk dalam tipe E dapat meningkatkan long period ground response sampai dengan 350 % (Tumillar, 2009). Tanah keras yang bergetar akibat gempa, getarannya cenderung mempunyai kandungan frekuensi tinggi. Getaran frekuensi tinggi tersebut akan mempunyai panjang gelombang yang relatif pendek. Menurut ilmu fisika bahwa kemampuan suatu material untuk menyerap energi akan berbanding terbalik dengan panjang gelombang. Oleh karena itu gelombang frekuensi tinggi relatif lebih mudah diserap energinya oleh media yang dilalui oleh gelombang gempa. Dengan demikian pada tanah keras, intensitas gempa akan beratenuasi lebih cepat atau amplifikasi spektrum semakin besar pada tanah yang lunak (Widodo, 2002). Penentuan tipe tanah didapat dari rumus berikut (SNI 1726-2002 & RSNI 1726-2010). di mana ti adalah tebal lapisan tanah ke-i, vsi adalah kecepatan rambat gelombang geser melalui lapisan tanah ke-i, Ni nilai hasil Test Penetrasi Standar lapisan tanah ke-i, Sui adalah kuat geser niralir lapisan tanah ke-i dan m adalah jumlah lapisan tanah yang ada di atas batuan dasar. Berikut merupakan klasifikasi jenis tanah menurut beberapa peraturan. 1. Klasifikasi jenis tanah sesuai SNI 1726-2002 2. Klasifikasi jenis tanah sesuai RSNI 1726-2010 Keterangan : Klasifikasi jenis tanah sesuai RSNI 1726-2010 adalah sama dengan UBC 1997, ASCE 7-10 dan IBC 2009. Imran, I dan Boediono, B. 2010 menyebutkan bahwa tipe tanah A (Batuan keras) dan B (Batuan) sesuai RSNI 1726-2010 diasumsikan tidak ada di Indonesia. Berikut adalah contoh penentuan tipe tanah menggunakan SPT. Dari hasil tersebut didapat , maka dari gambar 1 dan 2 didapat tipe tanah sedang. Demikianlah proses penentuan tipe tanah untuk penentuan gempa. Untuk contoh lain nya dapat dilakukan dengan cara yang sama. Referensi : 1. ASCE Standard ASCE/SEI. (2010). Minimum Design Loads For Buildings and Other Structures (ASCE 7-10). Virginia. 2. HATTI. (2006). Desain Geoteknik Fondasi dan Besmen. Shortcourse HAKI 2006. Jakarta. 3. Imran, I. dan Boediono, B. (2010). Mengapa Gedung-gedung Kta Runtuh Saat Gempa? Shortcourse HAKI 2010. Jakarta. 4. International Code Council, Inc. (2009). International Building Code (IBC 2009). Country Club Hills, IL. 5. International Conference of Building Officials. (1997). Uniform Building Code (UBC 1997). Whittier, CA. 6. Tumillar, S. (2009). Petunjuk Perancangan Struktur Berdasarkan Ketentuan ASCE 7-05, IBC 2009 dan ACI 318-08. HAKI. Jakarta. 7. Wangsadinata, W. (2006). Perencanaan Bangunan Tahan Gempa Berdasarkan SNI 1726-2002. Shortcourse HAKI 2006. Jakarta. 8. Widodo. (2002). Bahan Kuliah Teknik Gempa.Jurusan Teknik Sipil FTSP, Universitas Islam Indonesia. Yogyakarta. Yogyakarta, 19 Maret 201

Sabtu, 21 April 2012


  • Home
  • Posts RSS
  • Comments RSS
  • Edit
  • Home
  • Posts RSS
  • Comments RSS
  • Edit
  • Macam–macam Efek Pada Karakter

    Strikethrough adalah memberikan efek huruf bercoret tunggal pada teks .
    Double Strikethrough adalah memberikan efek huruf bercoret ganda pada teks .
    Superscript adalah memberikan efek huruf naik pada teks; 10x3 +12x2 – 4x – 56=0
    Subscript adalah memberikan efek uruf turun pada teks; 2h3PO4+3Ca(OH)2  Ca3(PO4)2+6H2O
    Shadow adalah memberikan efek huruf berbayang pada teks.
    Outline adalah teks akan ditampilkan tanpa warna isi, hanya garis pinggir huruf.
    Emboss adalah memberikan efek timbul pada teks.
    Engrave adalah memberikan efek huruf tenggelam pada teks.
    Small Caps Ada

    lah HURUF AKAN DITAMPILKAN DENGAN HURUF KAPITAL DENGAN UKURAN KECIL
     HURUF AKAN DITAMPILKAN DENGAN HURUF KAPITAL DENGAN UKURAN KECIL
    All Caps Adalah HURUF KECIL AKAN DIRUBAH MENJADI HURUF KAPITAL.
     HURUF KECIL AKAN DIRUBAH MENJADI HURUF KAPITAL